Krisis Kelaparan Gaza: Momentum Kebangkitan Umat

Krisis kelaparan gaza

Krisis kelaparan dan genosida yang terjadi di Gaza harus menjadi momen bagi umat untuk bangkit. Begitu pula kemuliaan umat harus diperjuangkan kembali.

Oleh. Rizky Rachmawati, S. Si
(Kontributor NarasiLiterasi.Id)

NarasiLiterasi.Id-Sungguh sangat mengecewakan. Di saat Gaza diambang krisis kelaparan, lagi-lagi penguasa Arab dan muslim mengkhianati saudaranya sendiri. Yaitu negara Liga Arab bersama seluruh Uni Eropa dan 17 negara lainnya dalam konferensi PBB di New York, Selasa (29-07-2025)  melakukan deklarasi. Mereka mendesak Hamas untuk melucuti senjata dan menyerahkan kekuasaan atas Jalur Gaza kepada otoritas Palestina. (cnbcindonesia.com, 31-07-2025)

Sebelumnya, penguasa Mesir malah menekan imam besar Al-Azhar, Ahmed Al-Tayeb supaya mencabut pernyataan kecamannya terhadap Zionis yang menjadi penyebab krisis kelaparan di Gaza. (Sindonews.com, 24-07-2025) Padahal dunia telah mengetahui bahwa Zionis menggunakan krisis kelaparan sebagai senjata genosida terhadap rakyat Gaza.

Di sisi lain, Prancis berencana secara resmi mengakui negara Palestina di Sidang Umum PBB pada September tahun ini. Rencana itu diumumkan oleh Presiden Emmanuel Macron sendiri, meski Israel dan AS menentangnya. (cnbcindonesia.com, 25-07-2025)

Borok yang selama ini ditutupi oleh Zionis kini semakin jelas terlihat. Kekejaman dan kebrutalan Zionis tidak ada yang mampu menutupinya. Meski pihak Zionis dan AS berusaha keras untuk memutar balikkan fakta. Justru umat semakin sadar dan marah kepada Zionis dan AS sebagai penjajah.

Ukhuwah Islamiah yang Hilang

Meskipun banyak masyarakat dari penjuru negeri yang mulai melakukan pembelaan kepada muslim Gaza. Akan tetapi, tidak pada penguasa-penguasa Arab dan Muslim. Ibarat buta dan tuli, begitulah yang ditampakkan oleh mereka terhadap kondisi di Gaza. Mereka lebih memilih membiarkan bahkan berdiri di sisi para penjajah daripada membela saudaranya. Seolah tidak ada ikatan keimanan mereka dengan muslim Gaza.

Bukankah Islam telah menjadikan sesama muslim adalah bersaudara? Bahkan muslim satu dengan yang lain bagaikan satu tubuh yang apabila ada tubuh yang sakit, seluruh tubuh akan merasakan sakitnya. Begitulah seharusnya yang dirasakan oleh penguasa-penguasa Arab dan muslim terhadap penderitaan muslim Gaza. Harusnya mereka membalasnya dengan mengirimkan para tentaranya untuk melawan dan mengusir Zionis penjajah.

Namun, sangat disayangkan, dunia yang tak seberapa ini telah membuat mereka mati rasa dan memutuskan ikatan ukhuwah islamiah sesama muslim. Mesir sebagai tetangga terdekat dengan Gaza pun harus bertekuk lutut di hadapan tuannya yaitu Amerika Serikat hanya karna ingin mempertahankan jabatan dan kekuasaan. Begitu pula dengan penguasa Arab dan negeri muslim lainnya tidak jauh berbeda dengan sikap Mesir. Akibatnya, Islam dan kaum muslim tampak tak berdaya dan terhina di hadapan musuh sehingga mereka memperlakukannya dengan keji dan brutal.

Khairu Ummah

Kita meyakini bahwa umat Islam adalah khairu ummah yaitu umat terbaik. Predikat khairu ummah tersebut disematkan oleh Allah Swt. sebagaimana di dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 110. Umat Islam pernah berada pada posisi sebagai khairu ummah ketika Islam diterapkan secara kaffah dalam institusi Khilafah. Kondisi itu terus berlangsung sejak Rasulullah saw. mendirikan Daulah Islam di Madinah yang dilanjutkan para sahabat dan para khalifah setelahnya. Dan itu berlangsung selama lebih dari 1.300 tahun.

Sepanjang sejarah penerapan syariat Islam kaffah, tidak ada yang berani melecehkan kehormatan umat Islam. Jika pun ada, maka khalifah tidak akan tinggal diam. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. ketika mengusir Yahudi bani Qainuqa’ dari Madinah karena telah melecehkan muslimah dan membunuh muslim. Sebagaimana pula Khalifah Al-Mu’tasim Billah yang pernah mengirimkan tentaranya untuk menyerbu Kota Ammuriah demi melindungi dan membebaskan muslimah dari tangan Romawi.

Termasuk selama Palestina berada dalam naungan Khilafah. Kehormatan dan kemuliaan penduduknya senantiasa terlindungi. Bahkan Sultan Abdul Hamid bersikap sangat tegas menolak permintaan Theodore Herzl (tokoh pendiri negara Yahudi) ketika meminta tanah Palestina untuk pemukiman Yahudi.

Namun, kondisi itu jauh berbeda dengan realitas umat Islam hari ini yang tak berdaya, terlebih muslim di Gaza. Sebab, umat Islam saat ini tidak lagi menerapkan Islam kaffah. Islam telah dihapuskan dan diganti dengan hukum Barat. Institusi Khilafah yang merupakan pelindung bagi umat telah dilenyapkan sejak tahun 1924. Sejak saat itulah kaum muslim seperti anak ayam kehilangan induknya, anaknya menjadi mangsa para serigala. Teraniaya dan terzalimi.

Momentum Kebangkitan Umat

Krisis kelaparan dan genosida yang terjadi di Gaza harus menjadi momentum bagi umat untuk bangkit. Begitu pula kemuliaan umat harus diperjuangkan kembali. Kunci kebangkitan umat agar dapat meraih predikatnya sebagai khairu ummah, adalah dengan menerapkan syariat Islam kaffah dan menegakkan Khilafah kembali.

Baca: Kelaparan Sebagai Strategi Genosida

Umat harus meyakini bahwa Khilafah adalah solusi yang harus diperjuangkan. Juga merupakan janji Allah Swt. sebagaimana dalam Al-Qur’an surah An-Nur ayat 55. Bahwa Allah Swt. berjanji kepada orang-orang beriman, menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Allah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dan Allah akan mengubah keadaan mereka dari ketakutan menjadi aman sentosa.

Janji tersebut harus disambut oleh umat dengan upaya dakwah, berjuang bersama jemaah dakwah Islam Ideologis yang tulus mengajak umat untuk menerapkan Islam kaffah dalam naungan Khilafah. Sebagaimana jalan dakwah yang ditempuh oleh Rasulullah saw., yaitu melakukan dakwah secara berjemaah dengan mengajak para sahabat.

Pada mulanya Rasulullah saw. menyeru seluruh manusia untuk menerima Islam dan membinanya. Selanjutnya Rasulullah saw. menghimpun para sahabat untuk bersama melakukan dakwah secara berjemaah yang terorganisir. Dakwah dilakukan secara terang-terangan dengan menampakkan keberadaan kelompok dakwah Rasulullah.

Di samping itu, aktivitas pembinaan kader dakwah terus dilakukan oleh Rasulullah. Dalam tahapan dakwah ini, Beliau saw. melakukan kontak kepada orang-orang yang siap menerima dakwah, kemudian menyeru seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pada saat itulah terjadi gesekan antara keimanan dan kekufuran. Terjadi pergolakan pemikiran melawan pemikiran dan kebijakan penguasa yang zalim.

Aktivitas tahapan dakwah tersebut terus dilakukan oleh Rasulullah saw. meski mendapatkan penyiksaan dari penguasa Quraisy saat itu. Hingga Beliau saw. memperoleh pertolongan dakwah dari ahlun nushroh yang siap melindungi dan memberikan kekuasaannya secara penuh kepada Rasulullah saw. Dari situlah penerapan Islam kaffah dapat dilaksanakan pertama kali di Madinah. Penyebaran Islam ke seluruh dunia dan jihad dapat dilakukan dengan kekuatan negara dan penguasanya.

Khatimah

Selama umat Islam meneladani metode dakwah yang pernah ditempuh oleh Rasulullah saw. Insya Allah, jalan dakwah ini akan berhasil. Begitu pula perjuangan pembebasan Palestina akan terwujud ketika umat Islam menempuh perjuangan Rasulullah saw., yaitu hingga Daulah Islam (Khilafah) tegak. Karena adanya Khilafah, jihad melawan dan mengusir Zionis berserta sekutunya bisa dilakukan.

Oleh karena itu, agenda dakwah menegakkan Khilafah juga harus menjadi agenda bersama umat. Genosida di Gaza harus menjadi dorongan bagi umat untuk segera bangkit dari keterpurukan menuju kemuliaan Islam dalam naungan Khilafah. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Rizky Rachmawati, S.Si Kontributor NarasiLiterasi.Id
Previous
Seruan Jihad dan Khilafah untuk Palestina
Next
One Piece dan Cermin Ketidakadilan Kapitalisme
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca: Krisis Kelaparan Gaza Momentum Kebangkitan Umat […]

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram