Islam Menjadi Jaminan Keamanan dari Premanisme

Premanisme yang kian merajalela ini tidak lepas dari pengaruh sistem yang rusak yaitu sistem sekularisme kapitalisme.

Oleh. Titi Raudhatul Jannah
(Kontributor NarasiLiterasi.Id)

NarasiLiterasi.Id-Aksi premanisme yang makin merajalela akhir-akhir ini telah menimbulkan rasa ketakutan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Premanisme, yaitu tindakan mengandalkan kekerasan atau ancaman untuk mencapai tujuan pribadi. Masyarakat saat ini makin resah dan khawatir akibat aksi yang tidak hanya dilakukan secara individu, tetapi juga oleh kelompok-kelompok yang berkedok ormas.

Dikutip dari cnbcindonesia.com (09-05-2025), aktivitas ormas dan aksi premanisme telah menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi kegiatan bisnis. Sejumlah pengusaha telah mengaku resah karena tindakan premanisme ormas, seperti meminta Tunjangan Hari Raya (THR) hingga jatah proyek. Tim Satuan Tugas (Satgas) khusus akan dibentuk oleh pemerintah untuk menangani kasus-kasus aktivitas ormas dan aksi premanisme yang meresahan masyarakat

Dikutip dari pusiknas.polri.go.id (16-05-2025) Sejak awal 2025, Polri telah menindak 2.028 kasus premanisme di seluruh Indonesia. Mayoritas kasus tersebut (33,87%) terjadi di jalan umum. Selain itu, Polri juga menindak aksi sejenis di lokasi lain seperti rumah, pusat perdagangan, kantor, dan pasar. Senjata tajam adalah alat yang paling sering digunakan dalam aksi premanisme.

Penyebab Terjadinya Premanisme

Penyebab terjadinya premanisme ini disebabkan oleh dua faktor yaitu:
Pertama, faktor ekonomi. Minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan membuat masyarakat kesulitan mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga mereka mengambil jalan pintas dengan melakukan tindakan kriminal seperti pencurian, pemalakan, dan sebagainya.

Kesulitan dalam mencari pekerjaan dan minimnya lapangan pekerjaan inilah yang menjadi pemicu timbulnya tindakan premanisme dan kriminalitas yang kian meningkat.

Kedua, peran negara dalam memberikan keamanan dan perlindungan bagi masyarakat belum optimal. Tindakan premanisme ini terkadang tidak hanya dilakukan oleh masyarakat awam, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang yang berpengaruh dan berkuasa. Seperti kasus penggusuran paksa yang melibatkan kekerasan dan penindakan aparat hukum.
Negara harus menindak tegas semua pelanggaran hukum dan pelaku kekerasan tanpa pandang bulu untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca juga: Korupsi Menggurita: Bukti Kegagalan Demokrasi Kapitalisme

Kegagalan Memberantas Premanisme

Setelah melihat kasus premanisme yang marak terjadi di negeri ini, pemerintah telah membentuk satgas operasi untuk menangani aksi premanisme. Namun, masih ada keraguan yang mengganjal di dalam benak masyarakat. Dengan dibentuk satgas operasi bukan berarti dapat mencegah terjadinya premanisme dengan tuntas. Cara ini tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Akan tetapi, dari peran sistem yang diterapkan negara inilah menjadi pemicu timbulnya premanisme sehingga sulit untuk diselesaikan.

Munculnya kasus aksi premanisme yang kian merajalela ini tidak lepas dari pengaruh sistem yang rusak yaitu sistem sekularisme kapitalisme. Kehidupan yang diterapkan sistem sekulerisme kapitalisme telah memunculkan kemiskinan, lapangan pekerjaan yang minim, dan kesulitan hidup.

Sistem kapitalisme sekuler telah membuat negara lebih mementingkan kepentingan pemilik modal daripada kesejahteraan rakyat, sehingga menghasilkan kebijakan yang tidak adil dan pro-kapitalis. Negara haruslah menjamin kehidupan masyarakatnya dengan menyediakan akses dan layanan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, seperti harga pangan terjangkau, pendidikan dan kesehatan gratis, serta lapangan pekerjaan yang banyak, dan sebagainya. Namun, kenyataannya negara tidak menjalankan kewajiban tersebut, sehingga menyebabkan tingginya angka kriminalitas.

Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan harga bahan-bahan pokok yang tidak terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah mendorong mereka untuk melakukan perbuatan secara instan dalam mencari penghasilan. Ditambah lagi para pencari nafkah yang kesulitan mencari pekerjaan, mereka melakukan segala cara bahkan dengan cara yang haram sekalipun demi memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Sudut Pandang Islam

Islam menawarkan solusi yang menyeluruh untuk mengatasi berbagai permasalahan kehidupan. Sistem Islam membangun ketakwaan komunal dan menerapkan prinsip keadilan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis.

Pendidikan berbasis akidah Islam merupakan salah satu mekanisme untuk mencegah premanisme. Pendidikan ini bertujuan membentuk pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan ajaran Islam. Keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam menanamkan akidah Islam sejak usia dini.

Sistem sanksi Islam berperan penting dalam mencegah dan menangani kejahatan, termasuk premanisme. Sanksi ditetapkan berdasarkan jenis pelanggaran dan bertujuan untuk pencegahan. Sistem sanksi ini harus diterapkan secara adil dan tidak diskriminatif.

Dalam sistem Islam, aparat penegak hukum memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Departemen Keamanan Dalam Negeri memiliki tanggung jawab untuk mengatasi gangguan keamanan dan menjaga keamanan dalam negeri, sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dengan sistem sanksi yang tegas dan fungsi aparat hukum yang optimal. Wallahualam bissawab. []