
PHK massal dan minimnya lapangan kerja tidak akan terjadi jika syariat Islam diterapkan menyeluruh. Pemimpin akan menjalankan perannya secara maksimal sebagai pengurus rakyat.
Oleh. Mulyaningsih
Kontributor NarasiLiterasi.Id
NarasiLiterasi.id-Bulan kelima sangat dekat dengan buruh. Bahkan 1 Mei dijadikan sebagai hari buruh internasional. Namun, ada kabar yang tak menyenangkan dari pertelevisian di negeri ini. Dikutip dari radarsolo.com, sejumlah karyawan TV di PHK. Dari data yang ada 75 karyawan TV One, 150 karyawan Kompas TV, dan CNN Indonesia TV ada 200 orang yang telah di PHK. Informasi ini menjadi viral ketika Gita Maharkesri (pembaca berita) tak mampu menahan tangis ketika siaran terakhirnya.
Pemutusan Hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja alias PHK bukan kali ini saja terjadi. Jauh sebelum ini puluhan bahkan ribuan karyawan terimbas kebijakan tersebut. Sebut saja perusahaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara tak mampu bertahan dan harus gulung tikar. Dampaknya adalah seluruh karyawan harus dirumahkan. Belum lagi ketika dampak pandemi yang mengakibatkan banyak perusahaan bangkrut dan akhirnya banyak karyawan yang di-PHK.
Dengan dalih yang penting bisa kerja, semua akhirnya mau menjadi apapun. Titel yang selama ini disandang pun akhirnya bisa direlakan akibat dalih tadi. Sebagaimana dikutip dari BBC.com (30-04-2025) banyak sarjana yang akhirnya mengambil pekerjaan pengasuh anak, satpam, office boy, ART, supir, dan lain sebagainya. Itu semua karena persaingan dunia kerja yang begitu menyulitkan para pencari kerja.
Baca juga: Australia Dilanda Inflasi, Pekerja Kelimpungan
Dampak PHK
Itulah fakta yang terjadi di negeri ini. Minimnya pekerjaan membuat semua orang berebut bekerja demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di sisi lain kita melihat bahwa umbar janji yang dilakukan ketika kampanye berlangsung begitu bagus dan membuai pikiran kita. Padahal menjadi rahasia umum jika hal tersebut hanya sebatas mimpi di siang bolong alias janji manis saja. Nyatanya, pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung ada. Inilah potret bahwa negara telah gagal total dalam mengurusi masalah pekerjaan rakyatnya. Termasuk solusi yang ditawarkan nyatanya belum mampu dalam menyelesaikan persoalan tersebut, bahkan memunculkan persoalan baru. Dampaknya masyarakat malah makin banyak beban dan tunggakan karena harus berutang untuk memenuhi kebutuhan.
Akibat yang muncul tentunya tindak kriminalitas yang meroket tajam. Semua berpikir bahwa dengan jalan melakukan hal tersebut maka uang bisa didapatkan dengan cepat. Misalnya saja mencuri barang berharga, menjambret, begal, bahkan sampai membunuh korban.
Peran Negara Belum Terlihat
Melihat kondisi tersebut, maka ada beberapa individu yang akhirnya tergerak untuk membantu saudaranya. Hal itu dilakukan karena kurang puas terhadap kinerja pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan tadi. Kondisi tersebut juga dimanfaatkan para konten kreator untuk melakukan postingan terkait dengan kemiskinan. Ini dinilai lebih riil dapat membantu seseorang untuk mendapatkan penghasilan.
Melihat fakta yang terjadi di atas memang menyedihkan. Semua itu patut diduga kuat buah dari penerapan sistem kapitalis sekuler di negeri ini bahkan dunia. Kesenjangan begitu tampak, yang kaya makin tajir dan miskin makin terpuruk. Itulah gambaran nyata masyarakat sekarang. Tak ada campur tangan asli dari pemerintah (baca: negara) untuk mengayomi dan mengurusi urusan umat.
Padahal kalau kita lihat lebih dalam lagi, kekayaan negeri ini begitu luar biasa. Allah berikan sumber daya alam yang banyak. Sebut saja hasil hutan seperti rotan, kayu, rempah-rempah, dan lainnya dapat menjadi modal yang bagus dan besar bagi negara untuk menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Dari kayu saja bisa memerlukan karyawan yang cukup besar karena bisa diolah dalam beberapa produk. Seperti lemari, meja makan, kursi, jendela, dan lainnya.
Belum lagi hasil hutan lainnya yang mampu menampung para pekerja. Masalahnya tadi adalah peran ini diambil oleh individu atau perusahaan baik dalam ataupun luar negeri. Sehingga pemikiran yang dipakai tentunya mengeluarkan modal yang sedikit tetapi mendapat penghasilan yang banyak. Inilah konsep yang diajarkan oleh kapitalis, sehingga meminimalisir kerja manusia. Jika bisa dengan robot atau mesin maka ya diambil.
Sistem Islam
Berbeda ketika Islam ditetapkan di dunia ini. Islam mengajarkan kepada manusia bahwa negara termasuk pemerintah bertanggung jawab penuh atas kehidupan masyarakat. Baik dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok, kesehatan, pendidikan, dan keamanannya harus benar-benar dipastikan terpenuhi one by one. Sehingga salah satu komponen yang harus ada adalah menyediakan lapangan pekerjaan yang luas guna mendukung para pencari kerja untuk memenuhi kewajiban mencari nafkah untuk keluarga. Sangat berdosa pemerintah jika tidak mampu menyediakannya karena mereka menyadari bahwa setiap tindak tanduk termasuk kebijakan yang dikeluarkan akan dipertanggungjawabkan kelak di yaumulakhir. Dengan dalih ini maka insyaallah semua akan bekerja keras serta optimal untuk memegang serta melaksanakan amanah yang ada di pundaknya.
Dengan gambaran di atas, maka masyarakat tentunya akan hidup layaknya manusia. Diperhatikan, diayomi, serta dilindungi menjadi kunci dari aktivitas negara nantinya. Tak akan ada lagi tindak kriminalitas yang terjadi karena masyarakat sudah sejahtera dan hidup damai. Semua berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu hukum syarak.
Semua itu bisa terwujud jika negara ada dalam bingkai Daulah Islam yang akan menerapkan aturan dari Allah di dalam kehidupan dunia. Termasuk juga pemerintah akan mengedepankan akidah sebagai tolok ukur semuanya. Kebijakan yang akan dikeluarkan pun bersandar padanya, sehingga aturan mainnya hanya merujuk pada Islam.
Khatimah
Wajarlah jika dahulu Islam berjaya bahkan akan sulit mencari orang yang perlu diberikan zakat. Karena pada saat itu semua sejahtera dari semua lini. Termasuk pula keberkahan yang luar biasa datang dari dalam perut bumi dan turun dari langit. Semua itu terjadi karena rida dari Allah Swt. Semoga masa itu akan segera terwujud kembali dalam waktu dekat. Maka giatkan berdakwah agar Islam masuk sampai pelosok dunia. Tak akan ada lagi PHK massal dan minimnya lapangan kerja jika Islam diterapkan di dunia.
Wallahualam bissawab. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

[…] Baca juga: PHK Massal Akibat Sistem Kapitalisme […]