Pangan Tertata Rapi, Rakyat Hidup Tercukupi

Pangan tertata rapi

Pangan, dalam hal ini beras merupakan salah satu kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi ketersediaannya oleh negara. Dari stok barang sampai pada distribusinya harus berjalan dengan baik agar harga stabil.

Oleh. Mulyaningsih
Kontributor NarasiLiterasi.Id

NarasiLiterasi.Id-Pangan adalah salah satu kebutuhan utama manusia dalam kehidupan ini. Ketersediaan dan keamanan stok menjadi kunci untuk mewujudkan kecukupan pada masyarakat. Sehingga berbagai cara dilakukan agar mampu memenuhinya dengan baik. Karena jika tidak ada maka persoalan lain tentu akan muncul dan mungkin saja berkembang.

Beras Mahal

Sebagaimana layaknya kondisi pada negeri ini. Beras sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia kini harganya makin meroket. Oleh karenanya, pemerintah dalam hal ini Mabes Polri menugaskan Satgas Pangan untuk melakukan investigasi terkait harga beras. Pasalnya tahun ini stok beras memuaskan sebab panen melimpah sebanyak 4,2 juta ton. Dikutip dari salah satu laman bahwa beras SPHP digunakan untuk kepentingan sosial. Yaitu operasi pasar dan bantuan pangan bukan masuk pada rantai distribusi pasar yang akhirnya dijual bebas dengan dalih menekan harga. Ini adalah pernyataan dari Prof. Lilik Sutiarso (Guru Besar UGM). Lebih lanjut beliau mengatakan kenaikan harga beras tidak masuk akal karena produksinya masuk kategori memuaskan. Bahkan cadangannya (CPB) adalah tertinggi sepanjang sejarah di negeri ini. (BeritaSatu.com, 19-06-2025)

Menurut BPS ada sekitar 119 kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan harga beras. Untuk zona 1 terdiri Jawa, Sumsel, Lampung, NTB, Bali, serta Sulawesi harganya mencapai Rp14.151,- per kilogram. Sementara wilayah zona 2 mencapai Rp15.226,- per kilogram. Mencakup wilayah Aceh, Kepulauan Riau dan Bangka Belitung, Jambi, Sumbar, Sumut, Bengkulu, Riau, Kalimantan, dan NTT. Wilayah Papua dan Maluku yang termasuk zona 3 mencapai Rp19.695,- per kilogram. Namun pada minggu kedua Juni harga beras tertinggi mencapai Rp54.772,- per kilogram. (bisnis.com, 16-06-2025)

Salah satu kebijakan yang diterapkan di negeri ini ketika masa panen tiba, mewajibkan Bulog untuk menyerap gabah petani dalam jumlah besar. Sebenarnya hal ini justru menimbulkan masalah baru, yaitu menciptakan penumpukan stok di gudang. Sementara di pasar sendiri agak terganggu suplainya sehingga yang terjadi kenaikan harga pada komoditi beras. Inilah yang terjadi di pasar dan belum mampu diselesaikan secara tuntas.

Salah Kelola dalam Sistem Kapitalisme

Keadaan di atas mengkonfirmasi bahwa tata kelola pada sebuah komoditi masih belum sempurna dan terdistribusi dengan baik. Seharusnya para pemegang kebijakan lebih sigap lagi terhadap kondisi di masyarakat atau pasar tadi. Sehingga mampu menghindari kelangkaan sebuah komoditas yang nantinya memicu pada kenaikan harga barang tersebut. Jika begini, maka yang menjadi korbannya kembali adalah rakyat kecil. Uang yang ada saja tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan hidup, apalagi jika terjadi kenaikan yang begitu signifikan. Mau makan apa untuk bisa mengganjal perut? Nah, itulah pertanyaan yang mungkin terbersit dalam pikiran kita.

Patut diduga kuat bahwa persoalan demi persoalan yang ada, semua berasal dari sistem sekarang. Kapitalis sekuler telah menciptakan satu demi satu persoalan hingga menimbulkan persoalan lainnya. Salah satunya pada kebijakan pertanian ini. Kapitalis tak memikirkan hak dasar rakyat yang semestinya wajib dipenuhi oleh negara. Salah satunya adalah pangan.

Maka negara berkewajiban penuh dalam hal penyediaan berbagai komoditi pangan, termasuk beras sebagai makanan pokok. Dari stok barang sampai pada distribusinya harus berjalan dengan baik agar harga stabil. Negara pun tidak boleh mengeluarkan kebijakan yang hanya pro pada segelintir orang saja. Kebijakan seharusnya menopang seluruh kepentingan masyarakat karena di sinilah tanggung jawab negara (baca: pemerintah).

Namanya juga pemerintah, berarti wajib hukumnya untuk memberikan pelayanan terbaik termasuk periayahan maksimal terhadap seluruh rakyatnya. Itu yang seharusnya berjalan, tetapi pada faktanya akan berbeda. Hanya sebagian kecil rakyat yang dipenuhi seluruh hajatnya, sedangkan yang lain disuruh untuk memikirkan sendiri bagaimana cara memenuhi kebutuhannya. Nah, miris dan sedih melihat kondisi seperti ini.

Sudut Pandang Islam

Kondisi tersebut akan berbeda manakala sistem yang ditetapkan berasal dari Sang Pencipta, yaitu sistem Islam. Pandangan Islam terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat menjadi kewajiban negara. Sehingga seluruh kebijakan yang ada haruslah pro terhadap rakyat serta memudahkannya untuk mengakses. Sampai pada memikirkan secara serius terkait dengan pertanian dengan segala potensi yang mampu dihasilkan dari wilayahnya. Maka riset dalam bidang pertanian begitu penting dilakukan. Hal ini tentunya agar terwujud ketahanan pangan secara maksimal. Sekaligus juga menjalankan perintah dari Allah Swt. untuk mengurusi dan meriayah dengan baik seluruh rakyat yang ada di wilayahnya. Akidah Islam menjadi fondasi dalam menjalankan dan mengeluarkan seluruh kebijakan yang ada. Teknologi pun dipakai agar mampu menghasilkan secara maksimal.

Negara juga akan memfasilitasi seluruh petani yang menggarap lahannya. Penyediaan bibit unggul, pupuk, alat pertanian, dan yang lainnya menjadi tanggungan negara. Termasuk pula mengupah orang yang akan konsentrasi pada penelitian di bidang pertanian ini. Mitigasi bencana juga harus dijalankan, agar mengetahui secara pasti musim yang sedang terjadi. Ini nantinya berhubungan dengan bagaimana tata kelola tanaman agar tetap menghasilkan produksi maksimal.

Masalah Distribusi

Sementara ketika panen tiba, negara pun akan mengawasinya dan memastikan terkait dengan distribusi barang hasil panen tadi. Apakah sudah sampai pada tangan konsumen atau pembeli ataukah belum? Nah, ini berkaitan dengan transportasi serta akses jalan yang harus bagus mulus. Karena jika jalan tidak mulus pasti akan menghambat pada proses distribusi. Negara harus paham benar sampai pada masalah ini harus diperhatikan dengan baik.

Tidak boleh ada penetapan harga dari negara atau sekelompok orang. Harga yang ada harus diserahkan kepada pasar. Maksudnya adalah diserahkan kepada mekanisme penjualan (pembeli dan penjual). Jika sama-sama rida terhadap harga tersebut, maka sah jual belinya dan harga tidak masalah jika terjadi perbedaan antar pembeli.

Sabda Rasulullah saw., "Siapa saja yang melakukan intervensi pada sesuatu dari harga-harga kaum muslimin untuk menaikan harga atas mereka ... maka adalah hak bagi Allah untuk mendudukkannya dengan tempat dari api pada Hari Kiamat kelak." (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Bukhari).

Khatimah

Alhasil, persoalan yang kini muncul hanya mampu dijawab dengan perubahan sistem. Ganti sistem kapitalis sekuler dengan Islam. Karena Islam akan membawa umat pada ketundukan hakiki pada Allah semata. Dengan fondasi akidah maka akan menciptakan insan bertakwa lagi tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang dikerjakannya. Semua itu karena nanti di yaumulakhir akan ada tanggung jawab yang tidak bisa dihindari. Dengan begitu, seluruh kebijakan yang ada serta periayahan terhadap umat senantiasa merujuk pada hukum syarak. Dengan begitu maka kehidupan ini umat akan sejahtera dan pangan tercukupi dengan baik.

Wallahu 'alam bissawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Mulyaningsih Kontributor Narasiliterasi.Id
Previous
Penghinaan Agama Berulang Buah Busuk Demokrasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram