HMPV Menyerang, Tak Sekadar Menjaga Sistem Imun

HMPV menyerang tak sekadar menjaga sistem imun

HMPV merupakan penyakit menular yang menyerang masyarakat, terkhususnya dengan sistem imun yang lemah, tetapi penanganan wabah tidak terbatas menjaga sistem imun.

Oleh. Siti Komariah
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Human Metapneumovirus (HMPV) saat ini sedang merebak di Cina. Terlihat di media sosial membeludaknya antrean pasien di rumah sakit besar Cina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Cina Mao Ning mengungkapkan, infeksi pernapasan cenderung mencapai puncaknya selama musim dingin di Cina bagian utara.

Ia juga mengungkapkan bahwa ada peningkatan kasus HMPV pada bayi dan anak pada usia di bawah 4 tahun. Mao Ning juga mengatakan bahwa penyebaran penyakit ini masih terkendali dan turis asing masih aman untuk melakukan perjalanan ke Cina. Hal ini sebagaimana laporan dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional (CDC) di Cina, yaitu badan yang bertugas memberikan informasi tentang pengendalian dan pencegahan penyakit pernapasan selama musim dingin (cnnindonesia.com, 03-01-2025). Lalu, apa itu virus HMPV?

Mengenal HMPV

Human Metapneumovirus (HMPV) pertama kali ditemukan oleh para peneliti Belanda pada tahun 2001 melalui pengambilan sampel seorang anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan. Virus ini menyebabkan gangguan kesehatan pernapasan, mulai dari yang ringan hingga berat. Gangguan pernapasan ringan yang ditimbulkan oleh HMPV seperti batuk, sesak napas, pilek, infeksi saluran pernapasan, hingga demam. Sedangkan gangguan yang cukup berat, seperti berisiko mengalami bronkitis dan pneumonia.

Virus ini cenderung aktif pada musim dingin atau awal memasuki musim semi. Penyebaran virus ini sama dengan virus pernapasan lainnya, seperti Covid-19, influenza, dan lainnya yaitu melalui interaksi langsung dengan penderita dan juga melalui droplet dari batuk dan bersin. HMPV tidak berbahaya bagi manusia dewasa yang sehat sebab mortalitas penularannya cukup rendah. Namun, virus ini cukup menyebabkan komplikasi dan gangguan kesehatan berat bagi anak-anak, lansia, dan juga orang yang memiliki sistem imun lemah.

Hanya saja, walaupun mortalitas virus ini cukup lemah, kini ia menjadi perhatian kesehatan dunia secara global karena penyebarannya di Cina yang cukup signifikan, bahkan kini merambah ke negara lain, seperti Malaysia ( Liputan6.com , 01-06-2024). Apalagi diketahui, sampai saat ini HMPV belum ditemukan vaksinnya. Penanganannya hanya sebatas untuk meredakan rasa sakit dan mengurangi gejala yang ditimbulkan virus tersebut. Misalnya, pemberian obat penurun panas dan juga obat pereda batuk. Penanganan yang dilakukan WHO hanya sekedar imbauan kepada negara-negara agar lebih waspada.

Sekadar Imbauan pada HMPV

Merebaknya HMPV di Cina menyita perhatian dunia kesehatan global, termasuk Indonesia. Saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menetapkan virus tersebut sebagai darurat kesehatan global. Namun, WHO mengingatkan kepada seluruh badan kesehatan di masing-masing negara untuk tetap waspada dan fokus terhadap penyebaran virus tersebut.

Begitu juga Indonesia, Juru Bicara Kemenkes drg. Widyawati, MKM mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu panik dengan merebaknya virus HMPV di Cina. Namun, harus tetap waspada dengan menerapkan pola hidup bersih, memakai masker, dan menghindari kerumunan, serta terus menjaga pola hidup sehat.

Selain itu, pemerintah juga akan berupaya untuk memperketat pintu masuk negara dan juga melakukan karantina kesehatan bagi para pelaku perjalanan internasional. Semua ini untuk mencegah masuknya virus tersebut ke negeri ini (kompas.com, 04-01-2025). Hanya saja, upaya yang dilakukan oleh penguasa kurang maksimal, virus tersebut nyatanya telah masuk ke Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa HMPV telah masuk ke Indonesia dan menginfeksi sejumlah anak-anak. Menanggapi hal ini, Menkes Budi mengatakan kepada masyarakat agar tidak boleh panik terhadap penyebaran HMPV sebab virus ini tidaklah berbahaya, seperti Covid-19. Virus ini bukanlah virus baru, melainkan telah lama ada di dunia dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia (cnbcindonesia.com, 07-01-2025).

Ia juga mengatakan bahwa semua manusia bisa terkena flu jika sistem imunnya lemah. Oleh karenanya, Menkes Budi mengatakan agar masyarakat menjaga imun mereka dengan baik. Hanya saja, bagaimana masyarakat keseluruhan bisa menjaga imun mereka agar tetap kuat, jika asupan makanan bergizi sehari-hari sulit dijangkau?

Makanan Bergizi Sulit Dijangkau

Menurut beberapa sumber media tentang kesehatan, cara menjaga imun tubuh agar tetap sehat sehingga tidak mudah terserang virus, termasuk virus HMPV, yaitu salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta istirahat yang cukup. Hanya saja, bagi masyarakat menengah ke bawah untuk mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi saat ini sangat sulit sebab harga bahan pokok, terutama makanan bergizi sangat mahal, bahkan harganya terus mengalami kenaikan.

Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian atau FAO Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bahan pangan mengalami kenaikan harga di level tertinggi. Indeks Harga Pangan FAO memantau ada kenaikan harga sebesar 2% di bulan Oktober pada komoditas lima keranjang makanan, yaitu biji-bijian, daging, susu, minyak sayur, dan gula (cnbcindonesia.com, 01-01-2025).

Di sisi lain, fakta di lapangan menunjukkan masih banyaknya masyarakat yang sulit memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti sandang, pangan, dan papan. Banyak di kalangan masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhan makanan bergizi. Hal ini juga terlihat dari data kasus stunting yang cukup tinggi di negeri ini. Dengan demikian, sulit bagi masyarakat untuk menjaga kekebalan mereka agar tidak terserang virus, termasuk virus HMPV yang kini sedang menyerang Cina dan menyebar ke berbagai negara.

Tidak Sekadar Menjaga Sistem Imun

Sejatinya, menjaga kesehatan masyarakat merupakan salah satu kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi oleh negara. Begitu pula, penanganan wabah agar tidak masuk ke dalam negeri ini juga tidak sekadar hanya menjaga sistem imun masyarakat agar tetap kuat. Namun, harus ada aksi pencegahan nyata yang dilakukan oleh negara, misalnya lockdown.

Hal ini sebagai bagian dari tangung jawab negara untuk mengurusi urusan rakyatnya. Hanya saja, saat ini riayah negara terhadap rakyatnya sangat minim, bahkan mulai dihilangkan. Hal ini merupakan konsekuensi dari penerapan sistem kapitalisme sebagai dasar kehidupan.

Penerapan sistem ini membuat negara tidak lagi menjadikan masyarakat sebagai objek untuk disejahterakan dan dijamin keamanan nyawanya. Hubungan negara dengan rakyat pun sebatas hubungan bisnis, bukan menciptakan kemaslahatan. Alhasil, setiap aktivitas yang berkaitan dengan pengurusan urusan rakyat harus mendatangkan keuntungan untuk negara. Misalnya, jaminan kesehatan merupakan tanggung jawab negara kepada masyarakat untuk memberikannya secara gratis. Namun, dalam sistem kapitalisme, kesehatan justru dikapitalisasi oleh segelintir orang dan dijadikan ajang bisnis. Akibatnya, biaya kesehatan kian mahal.

Begitu pula dengan penanganan wabah yang kerap kali dijadikan ajang bisnis. Bahkan negara takut melakukan lokcdown dengan dalih kepentingan ekonomi dan lainnya. Hal tersebut telah terlihat ketika wabah Covid-19 melanda pada tahun 2020 lalu.

Selain itu, dalam sistem kapitalisme rakyat justru harus berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Bahkan sering kali menjadi tumbal untuk mendanai seluruh kebutuhan negara. Negara tidak lagi mengurusi urusan rakyat dengan baik, ia justru abai terhadap tugas tersebut. Misalnya, pemenuhan kebutuhan makanan sehat merupakan salah satu tanggung jawab negara, tetapi dalam sistem kapitalisme negara tidak menjamin hal tersebut. Rakyat harus terseok-seok untuk mencari sesuap nasi untuk bertahan hidup.

Sistem ini pula hanya berpihak dan menguntungkan segelintir korporasi sebab sistem ini meniscayakan penguasaan sumber ekonomi kepada mereka. Alhasil, rakyat kembali menderita dan berkubang pada kemiskinan, padahal sumber ekonomi negeri ini begitu melimpah. Misalnya, sumber daya alam sebagai pemasukan negara lebih banyak dikelola oleh asing yang hasilnya untuk kepentingan mereka, bukan rakyat.

Islam Menjamin Kesehatan Masyarakat

Islam memposisikan kesehatan sebagai salah satu kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi oleh negara. Begitu pula Islam mewajibkan negara untuk menjamin kesehatan jasmani masyarakat dengan menjamin terwujudnya pola hidup sehat di tengah masyarakat, yaitu salah satunya menjamin terjangkaunya kebutuhan makanan bergizi oleh masyarakat.

Dengan terjangkaunya harga makanan bergizi di tengah masyarakat, maka masyarakat akan mudah untuk menjaga imun mereka agar tetap sehat dan terhindar dari virus, salah satunya virus HMPV. Untuk menjamin terpenuhinya makanan bergizi di tengah masyarakat, Khilafah menaruh perhatian dari sektor hulu hingga hilir. Di sektor hulu, Khilafah akan memberikan perhatian bagi para petani dan peternak untuk dapat menghasilkan sumber makanan bergizi. Khilafah akan memberikan berbagai sarana dan prasarana serta modal untuk menunjang keberhasilan panen.

Selanjutnya, di sektor hilir, Khilafah akan menyerap seluruh hasil panen para petani dengan cara mengatur distribusi pangan ke seluruh penjuru negeri. Selain itu, Khilafah juga memastikan tidak ada penimbunan barang serta permainan pasar yang dilakukan oleh oknum-oknum nakal. Siapapun yang mengetahui melakukan kondisi di pasar akan mendapatkan sanksi tegas dari negara. Dengan demikian, sumber makanan bergizi akan dapat dijangkau oleh masyarakat.

Mencontoh Khilafah

Dalam penanganan wabah, seperti HMPV, penguasa saat ini harusnya mencontoh bagaimana Khilafah menangani dan melakukan pencegahan agar wabah tidak masuk ke negerinya dan menginfeksi masyarakatnya. Wabah yang menular pernah terjadi di masa kejayaan Islam silam. Khilafah mampu untuk mengatasinya dan menghentikan wabah tersebut dengan baik sebab Khilafah memiliki pengaturan jelas terkait pencegahan suatu penyakit atau wabah yang menular.

Beberapa langkah yang ditempuh untuk mengatasi wabah HMPV sebagai berikut.

Pertama, Khilafah akan melakukan lockdown wilayah jika terdengar ada wabah yang menular di suatu wilayah, baik wabah itu ganas maupun tidak terlalu ganas. Sesuatu yang membahayakan kesehatan masyarakat akan diperhatikan dengan baik.

Kedua, Khilafah akan melakukan identifikasi kepada seluruh masyarakat dan melakukan memisahkan masyarakat yang sakit dengan sehat. Pengobatan tersebut diberikan secara gratis. Biaya kesehatan tersebut diambil dari pos baitulmal.

Ketiga, Khilafah akan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga pola hidup dengan menjamin terpenuhinya kebutuhan per individu rakyat.

Khatimah

HMPV merupakan penyakit menular yang menyerang masyarakat, terkhususnya dengan sistem imun yang lemah, tetapi penanganan wabah tidak terbatas menjaga sistem imun masyarakat agar tetap kuat. Harus ada langkah pencegahan yang dilakukan oleh negara, salah satunya lokcdown wilayah.

Sejatinya, hanya Islam yang mampu mengatasi wabah HMPV dan menjaga kesehatan masyarakat. Islam merupakan pelindung dan pengurus bagi masyarakat. Rasulullah bersabda, "Imam/khalifah itu pengurus rakyat dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dia urus." (HR.Bukhari dan Ahmad). Wallahualam Bisshawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Perda LGBT Akankah Jadi Solusi?
Next
Ruang Bermain Ramah Anak: Kebutuhan yang Harus Merata
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram