Hentikan Bencana Kelaparan di Gaza

Bencana kelaparan gaza

Kesadaran global harus mulai dibentuk pada masyarakat dunia. Aksi Long March to Gaza yang fenomenal kemarin, tampaknya menjadi mukadimah dalam upaya membangun kesadaran global tersebut.

Oleh. Cameliya Febiyola Nurahim
(Kontributor NarasiLiterasi.Id)

NarasiLiterasi.Id-Siapa yang tidak sedih melihat kondisi yang terjadi di Gaza, gedung tinggi beserta rumah warga rata dengan tanah akibat ulah Zionis Yahudi laknatullah. Anak kecil, wanita, dan orang tua tidak luput dari kebengisan Zionis yang katanya ingin mengambil alih tanah yang terjanjikan itu.

Sudah tidak terhitung lagi puluhan sampai ratusan ribu nyawa melayang, tertumpah darah umat Islam di sana tanpa ada peradilan.

Kelaparan di Gaza Jadi Senjata Penjajahan

Tidak cukup dengan menjatuhkan bom kepada penduduk Gaza, rupanya Zionis Israel menambahkan usaha penjajahannya lewat penjajahan gaya lama. Yaitu, pelaparan massal yang ditujukan kepada penduduk Gaza.

Semua sumber makanan diputus akses masuknya ke Gaza. Di sana mereka harus menahan perut yang kosong karena tidak ada sedikitpun bahan pokok untuk dijadikan makanan. Gaza, dengan 2 juta jiwa yang terjebak dalam blokade, kini merasakan kelaparan yang lebih sunyi tetapi lebih brutal dari dentuman rudal.

Sejak gencatan senjata enam pekan gagal diperpanjang dan Israel memberlakukan blokade penuh pada 2 Maret 2025. Truk bantuan hanya diperbolehkan masuk dalam jumlah yang nyaris simbolik. (cnbcindonesia.com) 23-7-2025.

Semua tragedi ini terus terjadi hari demi hari tanpa ada negara yang bisa menghentikan secara total genosida yang terjadi.

PBB Tak Bertaji

PBB sebagai lembaga elite dunia hanya bisa meminta Israel menghentikan kekejamannya. Pun pengajuan kemerdekaan dan pengakuan Palestina diveto secara mutlak oleh Amerika.

Padahal, sejak 7 Oktober 2023, sudah lebih dari 204.000 warga Gaza menjadi korban. Sejumlah 60.000 lebih di antaranya tewas, dan yang lainnya luka-luka.

Baca: Kelaparan di Gaza di Mana Iman Kita

Mayoritas adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 10.000 orang dinyatakan hilang dan ratusan ribu lainnya terusir dari tempat tinggalnya.

Kita semua jadi mempertanyakan di mana posisi kita sekarang, langkah strategis apa yang harus dilakukan?

Umat Harus Sadar tentang Gaza

Kesadaran global harus mulai dibentuk pada masyarakat dunia. Aksi Long March to Gaza yang fenomenal kemarin, tampaknya menjadi mukadimah dalam upaya membangun kesadaran global tersebut.

Begitu pun aksi boikot, bantuan dana dan logistik, dan lainnya yang terus berlangsung hingga sekarang harus tetap dipertahankan.

Makin nyatanya kerusakan dan aksi bengis yang dilakukan Israel di hadapan kita harusnya sudah membuka mata dan pikiran kita bahwa solusi dari semua ini tidak cukup pada usaha diplomasi biasa saja. Karena pada kenyataannya, kekejaman Zionis Israel tidak mempan hanya dengan retorika, ataupun kecaman saja.

Pemimpin muslim yang sudah mati rasa, abai pada seruan Allah dan Rasul-Nya harus segara disadarkan dan dibangkitkan dari keterpurukan itu. Umat Islam yang telah termakan propaganda Barat seakan tidak berdaya melawan kesewenang-wenangan Zionis Israel. Padahal, sejatinya rasa lemah dan rasa tak berdaya itu hanyalah ilusi.

Ilusi tersebut ditanamkan oleh para penguasa yang berkhianat, hingga pasukan umat, para ulama, dan rakyatnya pun menyerah. Harus diingat bersama, bahwa umat Islam memiliki kekuataan luar biasa yang bersumber dari akidah yang kokoh dan luhur yaitu akidah Islam.

Umat Islam Adalah Umat Besar

Sejarah panjang telah membuktikan bahwa umat Islam memiliki kekuatan besar. Terbukti dengan adanya Khilafah sebagai negara adidaya tak terkalahkan selama belasan abad.

Situasi hari ini harusnya dapat kita gunakan sebagai sarana untuk upaya penyadaran umat akan solusi hakiki Palestina, yaitu jihad melalui tegaknya Khilafah.

Penyadaran harus terus dilakukan dan makin ditingkatkan seiring dengan bukti nyata kejahatan Zionis. Di sinilah effort kita harus habis-habisan dilakukan.

Dalam men-support visi besar ini, kita perlu jemaah dakwah ideologis yang terus memimpin umat untuk mengembalikan kemuliaan Islam.

Kebangkitan pemikiran umat harus diwujudkan sehingga akan menggerakkan kita agar terus berjuang mengikuti thariqah dakwah Rasulullah saw. yang mulia itu.

Para pengemban dakwah harus meningkatkan keterampilan dalam berinteraksi dengan umat tentang persatuan dan tujuan besar ini dengan cara menggugah perasaan juga pikiran, meningkatkan keyakinan dan istikamah dalam jalan dakwah yang ditempuh oleh Rasulullah.

Selain itu, umat harus terus mendekatkan diri pada Allah sembari melayakkan diri menjadi hamba Allah yang layak mendapat pertolongan Allah sampai akhirnya Gaza dapat kita bebaskan.
Wallahu alam bishawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Cameliya Febiyola Nurahim Kontributor NarasiLiterasi.Id
Previous
Filisida Maternal dalam Genggaman Kapitalisme
Next
Job Hugging, Bekerja Tanpa Asa
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca: Hentikan Bencana Kelaparan di Gaza […]

trackback

[…] Baca juga: Hentikan Bencana Kelaparan di Gaza […]

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram