Umat harus mencari dan berjuang bersama kelompok jamaah dakwah yang sesuai dengan metode dakwah Nabi saw. dan yang menginginkan perubahan hakiki pada penerapan aturan Islam secara menyeluruh dalam kehidupan umat agar kemuliaan umat bisa terwujud kembali.
Oleh. Dewi Jafar Sidik
(Kontributor Narasiliterasi.id)
Narasiliterasi.id-Tak terasa, kita kembali berada pada bulan Rajab, salah satu bulan di antara empat bulan yang Allah Swt. dan Rasul-Nya muliakan. Karena itulah para ulama telah menganjurkan agar bulan ini diisi dengan ragam amal saleh, dan menjauhi segala kemaksiatan atau perbuatan dosa.
Beragam amal saleh apabila dilakukan pada bulan-bulan haram, termasuk Bulan Rajab, akan dilipatgandakan pahalanya. Misalnya mendirikan salat, berdakwah, menghadiri majelis ilmu, bersedekah, tilawah Al-Qur'an, melakukan amar makruf nahi mungkar, berjihad di jalan Allah Swt., dan lain-lain.
Begitu pun sebaliknya, beragam kemaksiatan pada bulan-bulan haram, termasuk Bulan Rajab, juga akan dilipatgandakan dosa dan hukumannya. Perbuatan seperti menzalimi rakyat, mencuri, korupsi, berdusta, berzina, membunuh, menipu, berjudi, melakukan transaksi ribawi, memutuskan hukum secara tidak adil, dan lain-lain.
Bulan Kemuliaan Umat
Selain bulan yang dimuliakan Allah Swt., Rajab juga termasuk di antara bulan-bulan yang di dalamnya terjadi banyak peristiwa penting yang menunjukkan kemuliaannya. Salah satu peristiwa penting itu adalah peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad saw.
Peristiwa ini terjadi pada tahun kesepuluh kenabian. Umat Islam mendapatkan kemuliaan dalam peristiwa ini karena Rasulullah saw. mendapatkan perintah langsung dari Allah Swt. untuk menunaikan kewajiban salat lima waktu yang juga diwajibkan kepada seluruh umatnya.
Isra Mikraj merupakan salah satu mukjizat Rasulullah saw. yang diabadikan dalam Al-Qur'an. Peristiwa berupa perjalanan beliau ke langit ketujuh yang terjadi dalam satu malam. Peristiwa ini merupakan satu episode dakwah dari episode-episode yang dijalani manusia mulia dan pilihan ini.
Dakwah diawali di Makkah pada kalangan terbatas, keluarga sahabat, sampai dakwah terbuka untuk seluruh umat manusia hingga berdiri Daulah Islam di Madinah. Setelah Rasulullah saw. wafat, kepemimpinan Islam dilanjutkan. Dimulai dari masa khulafaurasyidin, Khilafah Umayah, Khilafah ‘Abasiyah hingga Khilafah Utsmaniyah.
Kemunduran Umat Islam
Namun demikian, seiring dengan kemunduran umat Islam, terjadi malapetaka, yakni jatuhnya Khilafah Utsmaniyah. Khilafah yang terakhir ini runtuh tepat pada tanggal 27 Rajab 1342 H bertepatan dengan 3 Maret 1924 M.
Para ulama melihat kejadian tersebut sebagai tragedi besar dalam sejarah Islam. Pasalnya, Khilafah Islam merupakan simpul umat, simbol persatuan kaum muslim sedunia, dan penegakan syariat Islam secara global. Selama lebih dari 1.300 tahun, Islam memimpin dunia. Akan tetapi, saat ini telah sirna dilenyapkan oleh para musuh-musuh Islam.
Kini, gambaran dunia Islam sedang tidak baik-baik saja karena cahaya Islam berusaha ditutupi, bahkan akan dihilangkan. Strategi musuh-musuh Islam terus memecah belah umat Islam. Penyesatan opini tentang Islam terus dilakukan yang disinyalir ingin menghilangkan Islam dari kehidupan umat.
Islam saat ini seakan terus dibidik dan hendak dicabut dari kehidupan umat, sehingga umat Islam kehidupannya tidak lagi diatur oleh aturan Islam. Justru, umat diarahkan untuk hidup dalam sistem yang bukan berasal dari Allah Swt., melainkan sistem yang datang dari manusia yakni kapitalisme.
Sistem kapitalis memberikan kebebasan kepada semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi dalam rangka memperoleh keuntungan demi mewujudkan kesejahteraan manusia. Namun demikian, tampak sistem ini berpotensi melahirkan persaingan dan kesenjangan dalam kehidupan manusia karena dibolehkannya individu memiliki harta tanpa batas.
Kapitalisme dengan pijakan kebebasan kepemilikannya telah membolehkan sumber daya alam (SDA) dikuasai individu maupun kelompok. Sumber daya alam diserahkan kepada swasta sehingga negara tidak memiliki kekuasaan atas SDA-nya. Negara dalam sistem kapitalis tidak menjadi pelaku utama perekonomian, melainkan hanya sebagai regulator pasar saja.
Di sisi lain, jebakan utang seolah telah menjadikan negeri-negeri muslim tidak berdaya. Penindasan terhadap kaum muslim minoritas semakin banyak. Penjajahan di Palestina masih terus berlangsung. Hari ini potret umat Islam sebagai umat terbaik jauh dari kenyataan. Justru umat Islam saat ini banyak menghadapi krisis dari segala bidang kehidupan.
Umat Butuh Pemimpin
Ketika hukum Allah Swt. tercerabut dari kehidupan umat, maka umat tidak akan merasakan hidup dalam kedamaian. Maka dari itu, umat harus rindu hidup dalam naungan aturan Islam. Umat harus mengharapkan cahaya Islam menerangi kembali di setiap kehidupannya dan butuh pelindung untuk melindungi dari berbagai penderitaan yang dialaminya.
Rasulullah saw. bersabda:
إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
"Imam (khalifah) itu laksana perisai, orang-orang berperang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, sangat penting penerapan syariat Islam dalam kehidupan bernegara dan mengangkat seorang imam (khalifah) yang menjalankan hukum Allah Swt. Imam laksana perisai yang akan melindungi kaum muslim. Umat harus bersatu untuk berdakwah mengembalikan lagi kehidupan Islam di tengah-tengah kehidupan. Dakwah kewajiban syar'i dan wajib bagi seluruh umat muslim.
Baca juga: Rajab Momentum Wujudkan Kemuliaan Kaum Muslimin
Dakwah Mengembalikan Kemuliaan Umat
Dalam berdakwah, umat harus memahami tentang cara berpolitik dalam ajaran Islam. Dengan memahami politik Islam, umat akan tergerak untuk berdakwah memperjuangkan aturan Islam supaya bisa diterapkan dalam kehidupan dan akan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia.
Nabi Muhammad saw. memerintahkan umatnya untuk berdakwah, sekaligus dengan tata caranya yang wajib diteladani dalam setiap aktivitas dakwah yang dijalankannya. Dakwah Rasulullah saw. dakwah dengan pemikiran, bukan dengan kekerasan.
Umat harus mencari dan berjuang bersama kelompok jamaah dakwah yang sesuai dengan metode dakwah Nabi saw. dan yang menginginkan perubahan hakiki pada penerapan aturan Islam secara menyeluruh dalam kehidupan umat. Hanya dengan cara inilah akan terwujud kehidupan umat yang adil, aman, sejahtera, dan kemuliaan umat bisa terwujud kembali. Walahuallam bissawab. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
[…] Baca juga: Raih Amal Saleh, Wujudkan Kemuliaan Umat […]